PSSI Sadar Akan Dibully Nitizen Karena Berniat Hapus Sistem Degradasi Liga 1


PSSI memutuskan untuk menghapus sistem degradasi Liga 1 musim 2021 setelah menggelar rapat dengan PT LIB dan para pemegang saham.

Komite Eksekutif (Exco) PSSI sadar keputusan menghapus degradasi di Liga 1 2021 bakal menuai kecaman dari berbagai suporter. Mereka siap menerima konsekuensi itu demi alasan kebaikan klub.

Exco PSSI memutuskan meniadakan degradasi di Liga 1 mendatang lewat rapat pada, Senin (3/5/2021). Kabarnya, ada 13 klub Liga 1 yang mengajukan hal tersebut sehingga suaranya diakomodir Exco PSSI.

"Kami di Exco, saya mengatakan, ya sudah, kami pasti di-bully ini. Tak apa-apa saya bilang, itu sudah resiko kita. Tujuan kita menyelamatkan sepakbola untuk jangka panjang," kata Hasani kepada wartawan.

Mengacu ke Statuta PSSI, disebut bahwa Liga 1 berjumlah 18 klub. Pada pasal 27 disebut bahwa pemilik hak suara Liga 1 adalah 18 klub.

Kalau degradasi ditiadakan, dipastikan kompetisi Liga 1 musim 2022 akan menjadi 20 klub yang berarti tak sesuai statuta. Soal ini, Hasani menyebut bahwa menghapus degradasi hanya bersifat sementara.

Lagi pula, kata Hasani, klub juga yang meminta kepada PSSI untuk mempertimbangkan masalah degradasi. Karena mayoritas klub meminta, Exco PSSI pun memilih mengabulkan permintaan itu.

"Awalnya itu, klub-klub banyak mengirim surat ke PSSI untuk mempertimbangkan supaya meniadakan degradasi. Lalu di-floor, biasa lah ada yang setuju dan tidak," ujar Hasani.

"Saya pribadi berprinsip, selama tidak melanggar statuta dan sifatnya temporary, bukan seterusnya, hanya diberlakukan untuk 2021/2022 saja, saya setuju," tuturnya.

Sementara AS Sukawijaya alias Yoyok Sukawi menyebut bahwa penghapusan degradasi di Liga 1 belum tentu terlaksana. Semua kemungkinan masih akan terjadi ke depannya.

"Belum menjadi keputusan resmi, tapi sedikit-sedikit sudah ramai saja. Tapi ini mayoritas yang minta rata-rata tanpa degradasi loh," ucap Yoyok.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama